Info Terbaru Harga Besi Beton Ulir per Batang

Bagi Anda yang bergiat di teknik sipil dan bangunan, pasti sudah cukup familiar dengan besi ulir. Ini adalah salah satu jenis besi beton selain besi beton polos. Sering digunakan untuk konstruksi bangunan karena memiliki tekstur yang kuat dan kokoh, harga besi ulir per batang di pasaran saat ini berkisar puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung ukuran atau tingkat toleransinya.

Besi beton sendiri adalah besi yang digunakan untuk penulangan konstruksi beton atau lebih populer disebut sebagai beton bertulang. Sejarah besi beton, dilansir Besibeton.net, bisa ditelusuri pada tahun 1850 silam, ketika warga Perancis bernama Joseph Monier dan Joseph Lambot menggunakan beton untuk pertama kalinya. Kala itu, mereka membuat perahu dan beton yang diberi tulang dari kawat besi yang disusun secara paralel. Atas hasil karyanya itu, Joseph Monier dan Joseph Lambot kemudian dinyatakan sebagai penemu dari konsep beton bertulang.

Kemudian, pada tahun 1867, Joseph Monier berhasil memperoleh hak paten atas hasil karya yang dibuatnya, yaitu kolam penyimpan air yang dibuat dari beton dan diberi tulang konstruksi dari anyaman tulang besi. Penggunaan beton seperti ini ternyata bisa menghasilkan konstruksi yang lebih ringan, namun bagian betonnya tetap memiliki kekuatan yang optimal. Sejak saat itu, Joseph Monier menjadi sering mendapat hak paten untuk penggunaan konstruksi besi beton bertulang pada bangunan yang lebih besar seperti konstruksi jembatan, bendungan, dan lain-lain.

Kelebihan atau keutamaan besi beton antara lain memiliki struktur yang sangat kokoh, punya kekuatan tekan yang lebih tinggi dibandingkan material konstruksi lain, lebih awet serta tahan lama tanpa kehilangan daya tahan terhadap beban, punya daya tahan tinggi terhadap air dan api, dapat dibuat dalam beragam bentuk (balok, plat, kolom, atap), hampir tidak ada biaya pemeliharaan, hemat biaya untuk penggunaan material tiang tumpuan jembatan, bisa untuk membuat material konstruksi lebih murah, dan tidak goyah digunakan pada tanah yang kurang baik.

Meski demikian, besi beton ternyata juga menyimpan beberapa kelemahan. Kelemahan material ini di antaranya adalah waktu pengerjaan yang lama, rendahnya daya tarik, membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk bekisting, punya kualitas yang bervariasi tergantung pada kualifikasi pembuatnya, diperlukan bekisting penahan pada saat pengecoran beton agar tetap pada tempatnya hingga beton mengeras, menjadi berat karena rendahnya kekuatan per satuan berat dari beton, hingga terlalu banyak sifat-sifat beton serta proporsi campuran dan juga pengadukannya.

Manfaat Besi Beton Ulir

Seperti dipaparkan di atas, besi beton secara umum dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu besi beton polos dan besi beton ulir. Besi beton polos, seperti namanya, adalah besi beton yang memiliki permukaan licin dan mulus serta penampang yang berbentuk bundar. Sementara, besi beton ulir memiliki bentuk seperti sirip ikan (memuntir) atau sirip teratur seperti pada bambu, dengan pola-pola berbeda, tergantung pabrik pembuatnya.

Besi ulir umum digunakan sebagai tulangan beton dibandingkan besi polos. Besi ulir diberikan ulir melalui proses roll pada permukaannya sehingga memiliki ikatan yang lebih baik antara tulangan dan beton. Bentuk ulir ini diklaim dapat meningkatkan daya lekat sehingga menahan gerakan dari batang terhadap beton. Besi ulir sendiri memiliki ketahanan tekan minimal 400 MPA.

Besi ulir biasanya dipasarkan distributor besar kepada para kontraktor, dengan penjualan dalam volume besar, sedangkan besi polos dapat dijumpai di pasar eceran (retail). Besi ulir harganya juga lebih mahal daripada besi polos karena kekuatan dan ketahanan yang dimiliki. Namun, pemasangan besi ulir lebih sulit daripada besi polos karena jenis ini lebih susah dibengkokkan.

Jumlah pemakaian besi beton berbanding lurus dengan dimensi beton. Semakin besar dimensi penampang beton, semakin besar ukuran dan jumlah material yang dipakai. Ukuran besi beton sendiri sudah ditentukan melalui SNI 2052:2014 tentang ‘Baja Tulangan Beton’ yang dipakai pada konstruksi beton.

Namun, dalam pelaksanaannya di proyek, besi beton yang tidak sesuai dengan standar SNI masih umum dijumpai. Besi beton yang tidak sesuai dengan standar SNI disebut dengan ‘besi banci’. Besi banci ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari standar mutu SNI yang ditetapkan dan sering digunakan untuk menekan biaya proyek.

Dalam produksi besi beton, dikenal istilah batas toleransi. Batas toleransi ini adalah batas perbedaan atau selisih ukuran dari marking yang ditetapkan. Misalnya, besi beton berukuran 8 mm memiliki batas toleransi 0,1 mm, artinya diameter sebenarnya kemungkinan memiliki ukuran 0,1 mm lebih kecil dari 8 mm atau berukuran 7,9 mm. Sementara, panjang standar besi beton adalah 12 meter.

Di pasaran, Anda bisa menemukan besi beton ulir di berbagai toko bahan bangunan. Harga material ini sendiri bervariasi, tergantung ukuran dan jenisnya. Berikut kami sajikan informasi perbandingan kisaran harga besi beton ulir di pasaran Tanah Air tahun 2021 dengan tahun 2022.

Harga Besi Beton Ulir

Kisaran daftar harga besi beton ulir di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk situs milik beberapa toko bahan bangunan dan sejumlah situs jual beli online. Perlu dicatat bahwa harga besi beton ulir tersebut tidak mengikat dan bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Jika dibandingkan tahun 2020 dan 2021 sebelumnya, harga besi beton ulir pada 2022 sebenarnya relatif stabil. Namun, ada juga yang berubah, seperti beton ulir perwira 22mm SNI TS 35 yang awalnya dijual Rp329 ribu, pada 2021 naik menjadi Rp449 ribuan, namun sekarang turun jadi Rp329 ribuan.

[Update: Dian]