Info Terbaru Harga Alpara Syrup dan Tablet, Obat Batuk Pilek

Penyakit flu atau influenza bisa datang kapan saja dan menyerang siapa saja. Untuk mengobati penyakit tersebut, Anda bisa memakai obat dokter atau obat yang dibeli di apotek tanpa resep dokter seperti Alpara. Obat tersebut dijual dalam bentuk tablet dan syrup dengan harga yang relatif terjangkau.

Ilustrasi: Seseorang Terserang Flu (credit: Medical News Today)
Ilustrasi: Seseorang Terserang Flu (credit: News Today)

Indikasi dan Kandungan Alpara

Flu atau influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus myxovirus dan mudah menular melalui bersin, batuk, atau berbicara.[1] Secara medis, penyakit tersebut bisa hilang dari tubuh pasien dengan sendirinya. Meskipun begitu, untuk mempercepat proses penyembuhan, banyak yang lebih suka minum obat batuk pilek seperti Alpara. Alpara tablet dan syrup memang punya indikasi untuk meredakan gejala flu yang disertai batuk, antara lain bersin-bersin, demam, kepala, pilek, hidung tersumbat, dan batuk.

Bacaan Lainnya

Meskipun memiliki manfaat yang sama, Alpara syrup dan tablet memiliki komposisi yang berbeda. Alpara syrup per 5 ml mengandung, paracetamol 125 mg, phenylpropanolamine HCl 3,125 mg, chlorpheniramine maleate 0,5 mg, dan dextromethorphan HBr 3,75 mg. Sementara, Alpara tablet memiliki formula berupa paracetamol 500 mg, phenylpropanolamine HCl 12,5 mg, chlorpheniramine maleate 2 mg, dextromethorphan HBr 15 mg.

Dosis Alpara

Komposisi yang berbeda pada Alpara syrup dan tablet obat tersebut juga memiliki dosis yang berbeda. Pastikan Anda memperhatikan dosis dan cara sajian yang tepat agar penyakit Anda lekas sembuh. Pemakaian obat dengan dosis yang tidak tepat, bisa menyebabkan berbagai macam risiko yang buruk terhadap kesehatan.

Alpara tablet bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Untuk anak-anak usia 6-12 tahun, sebaiknya mengonsumsi obat selama 3 kali sehari sebanyak 1/2 tablet. Sementara, orang dewasa dan anak-anak berusia di atas 12 tahun, dianjurkan minum obat ini selama 3 kali sehari sebanyak 1 tablet. Jika Anda ingin menambah atau mengurangi dosis produk tersebut, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Sementara itu, Alpara syrup adalah obat batuk pilek khusus anak-anak dengan usia 6 hingga 12 tahun. Dosis yang bisa Anda berikan yakni 3 kali sehari sebanyak 2 sendok teh. Pastikan anak-anak minum air putih yang banyak selama mengonsumsi obat ini, sehingga obat bisa bekerja dengan lebih optimal dan penyakit bisa segera sembuh.

Bagi Anda yang membutuhkan obat batuk pilek untuk dewasa dan anak, Anda bisa membeli obat Alpara di apotek maupun situs jual-beli online. Perlu Anda ketahui, obat Alpara syrup dan tablet memiliki klasifikasi yang berbeda. Obat Alpara syrup bisa Anda beli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter. Sementara, Alpara tablet harus dibeli menggunakan resep dokter, karena produk ini termasuk golongan obat bebas terbatas.

Ilustrasi: Obat Sirup (sumber: 4er-tisch.de)
Ilustrasi: Obat Sirup (sumber: 4er-tisch.de)

Harga Alpara

Varian AlparaHarga
Alpara Tablet 1 stripRp10.975
Alpara Syrup 60 mlRp15.481
Alpara Tablet 1 dus 10 stripRp87.500

Harga Alpara di atas telah kami rangkum dari berbagai macam sumber, termasuk e-commerce. Harga obat batuk pilek ini tidak terikat dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Jika dibandingkan dengan tahun 2020, harga Alpara tablet 1 strip dan sirup 60 ml mengalami perubahan di tahun 2021 dan 2022. Alpara tablet 1 strip yang dibanderol Rp9.789 tahun 2020, sedikit turun menjadi Rp9.245 di tahun 2021, sedikit naik menjadi Rp10.975 di tahun 2022. Sementara itu, harga Alpara tablet 1 dus 10 strip mengalami sedikit kenaikan dari Rp84.500 di tahun 2020 menjadi Rp87.500 di tahun 2021 hingga 2022.

Alpara Syrup (credit: Tokopedia)
Alpara Syrup (credit: Tokopedia)

Kontraindikasi Alpara

Meskipun memiliki peran yang baik untuk menyembuhkan gejala penyakit flu dan batuk, obat ini tidak dianjurkan untuk pasien yang memiliki hipertensi, memiliki risiko tinggi terhadap stroke, berat badan berlebih atau obesitas, lansia, memiliki gangguan hati dan ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, retensi urin, anak usia di bawah 6 tahun, hamil, ibu menyusui, serta pasien debilitas, hipoksia, asma, dan emfisema.

Selain itu, obat juga tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat alergi obat atau hipersensitif terhadap komposisi Alpara. Ini akan menyebabkan risiko gejala alergi, seperti mual, muntah, demam, gatal-gatal, pusing, dan sakit kepala.

Alpara pun tidak bisa dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, dan hentikan pemakaian obat jika flu Anda sudah sembuh atau gejalanya mulai reda. Ini karena obat tersebut memiliki efek samping, seperti retensi urine, gangguan hati, palpitasi, dan aritmia. Selain itu, secara umum, obat dapat menyebabkan ngantuk, gangguan lambung, gangguan psikomotorik, takikardi, aritmia, dan mulut kering setelah dikonsumsi.

[Update: Almas]

[1] Nashrullah, Allief, Supriyono, Muhammad Khari. 2013. Pemodelan SIRS untuk Penyakit Influenza dengan Vaksinasi pada Populasi Manusia Tak Konstan. UNNES Journal of Mathematics, Vol. 2(1): 46-54.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *