Jika Anda bergelut dengan dunia musik, terutama pemain drum, pasti sudah tidak asing lagi dengan instrumen bernama Cajon. Sering juga disebut drum box, ini adalah alat perkusi berbentuk kotak bersisi enam yang dimainkan dengan menepuk bagian sisi-sisinya menggunakan tangan, jari, atau peralatan bantu lainnya. Selain model akustik, tersedia juga Cajon elektrik yang dijual dengan harga berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk produk baru.
Drum box sendiri sering juga disebut dengan Cajon (dibaca kahon). Seperti diuraikan di atas, ini adalah alat musik perkusi berbentuk kotak bersisi enam yang dimainkan dengan menepuk sisi-sisinya menggunakan tangan, jari, atau alat lain seperti stik dan sikat drum. Cajon umumnya dibuat dari kayu lapis dengan ketebalan antara 1,3 cm hingga 1,9 cm pada lima sisinya dan papan yang lebih tipis pada sisi keenam, yang berfungsi sebagai bidang utama untuk ditepuk atau dipukul untuk menghasilkan bunyi.
Cajon juga sering disebut sebagai Travel Cajon. Dalam mengklasifikasikan instrumen ini, dapat mengacu pada teori yang diutarakan oleh Hornbostel dan Sachs, yakni sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama bunyinya. Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian, Idiophone(penggetar utama bunyinya adalah badan dari alat musik itu sendiri), Aerophone (penggetar utama bunyinya adalah udara), Membranophone (penggetar utama bunyinya adalah kulit atau membran), dan Chordophone(penggetar utama bunyinya adalah senar atau dawai).
Mengacu pada teori tersebut, maka Travel Cajon diklasifikasikan sebagai alat musik kelompok Membranophone karena getaran penghasil bunyinya berasal dari membran. Sesuai dengan bentuknya, Travel Cajon merupakan alat musik Membranophone yang berbentuk seperti kotak/peti, memiliki 6 sisi, dengan sisi membran yang ketebalannya lebih tipis dari sisi yang lainnya. Sisi membran adalah bagian utama dari Travel Cajon karena sisi membran yang paling menentukan hasil suara saat dipukul serta senar yang menempel dan menekan sisi membran bagian dalam ikut bergetar.
Menurut beberapa sumber, Cajon ini tercipta secara tidak sengaja. Kata Cajon dalam bahasa Spanyol sendiri mengandung arti kotak. Diawali di Peru dan Kuba, ketika para budak dilarang bermain musik oleh penjajah Spanyol. Karena naluri bermusik mereka sangat tinggi, akhirnya sesekali mereka bernyanyi sambil memukul-mukul peti bekas pengiriman dari Spanyol. Agar tidak terlihat seperti bermain musik, mereka memukul peti dalam posisi duduk dan memukul bagian depan peti tersebut.
Untuk membuat Cajon ini, diperlukan kayu dengan massa, serta bahan dan ketebalan yang perlu dipertimbangkan secara masak. teknik pemilihan ketebalan kayu sendiri cukup sederhana, yakni semakin padat kayu, maka suara yang dihasilkan akan semakin buruk. Semakin padat kayu, maka akan mengurangi suara bass sebuah Cajon.
Cara memainkan Cajon sebenarnya cukup simpel. Seorang pemain cucup duduk di atas Cajon dan memukul-mukulkan telapak tangannya dengan beberapa teknik. Dari situlah dapat dihasilkan suara seperti bunyi drum, termasuk seperti suara snare, bass drum, rim-clik, dan suara hi-hat.
Cara Memainkan Cajon
Teknik memukul Cajon
- Tone, memukul dengan setengah telapak tangan.
- Bass, memukul dengan seluruh telapak tangan.
- Tap, memukul dengan ujung jari.
- Slap, memukul seperti sedang mencolek dengan ujung jari.
Meski begitu, memainkan Cajon ternyata gampang-gampang susah. Pertama, yang harus Anda lakukan adalah mengenai daerah pukulannya.
Daerah Pukulan Cajon
- Daerah ‘tak’, posisinya di pinggir atas.
- Daerah ‘dung’, posisinya di tengah lebar, kira-kira sepertiga tinggi dari atas.
- Daerah ‘crek’, posisinya antara daerah ‘tak’ dan ‘dung’. Kalau dipukul dengan benar, maka selain suara perkusi, juga akan terdengar suara kawat snare.
- Daerah ‘tuk’, posisinya ada di sisi kiri dan kanan Cajon, dengan suara seperti kayu.
Memukul Cajon bisa dilakukan dengan gaya bebas, penuh improvisasi. Teknik dasarnya antara lain.
Teknik Dasar Pukulan Cajon
- Pukulan semua jari rapat untuk daerah ‘tak’, dengan tapak tangan menempel di atas cajon.
- Pukulan satu atau dua jari, untuk bermain pukulan sisipan dengan cepat.
- Pukulan tapak tangan penuh ke daerah ‘crek’ atau ‘dung’.
- Pukulan tapak tangan seperti mangkok.
- Pukulan dengan lima ujung jari membentuk paruh burung bangau, yang bagus untuk daerah ‘dung’.
- Pukulan satu ujung jari, kalau perlu melibatkan kuku.
- Pukulan tapak tangan yang ada cincinnya.
Di Indonesia sendiri, drum box atau Cajon mulai booming pada milenium ketiga. Alat musik ini menjadi alternatif grup atau band saat tampil di atas panggung dengan format akustik. Selain itu, alat drum box juga sering dibawa ketika melakukan performance di layar kaca karena bentuknya yang lebih praktis atau ringkas.
Karena semakin populer, tidak sulit menemukan Cajon. Anda bisa membeli instrumen musik tersebut di berbagai toko alat musik, bahkan situs jual beli online. Selain model akustik, tersedia juga varian electric. Berikut kami sajikan informasi kisaran harga Cajon electric yang dijual di pasaran dalam negeri tahun 2021 dan 2022.
Harga Cajon Elektrik
Merk/Tipe Cajon Elektrik | Harga Sebelumnya | Harga Sekarang |
Travel Cajon Electric Super Low Super High TCEM-20 | – | Rp161.138 |
Pearl Cajon Elektrik | Rp550.000 | Rp550.000 |
EVE Cajon Elektrik Custom | Rp600.000 | Rp600.000 |
Renegade Cajon Elektrik | Rp1.249.999 – Rp1.625.000 | Rp1.237.499 – Rp1.625.000 |
MEINL SLAPTOP Cajon PTOPCAJ2WN | Rp3.571.200 | Rp3.571.200 |
Roland Electronic Layered Cajon EC-10 | Rp6.560.000 | Rp6.560.000 |
Harga Cajon elektrik di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko alat musik dan situs jual beli online. Harga Cajon elektrik tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Sebagai contoh MEINL SLAPTOP Cajon PTOPCAJ2WN yang dibanderol Rp2.600.000 tahun 2020, naik menjadi Rp3.571.200 di tahun 2021 hingga 2022. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, Anda bisa datang langsung ke toko instrumen musik terdekat di kota Anda.
[Almas]